Nama: Nuruliza Ferdina
NIM: 2310322011
Kelas: B
- Pengertian Learning
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman atau latihan. Bagian "relatif permanen" dari definisi mengacu pada kenyataan bahwa ketika seseorang belajar sesuatu, beberapa bagian dari otak mereka mengalami perubahan fisik untuk merekam apa yang telah mereka pelajari. Ini sebenarnya merupakan proses memori, karena tanpa kemampuan untuk mengingat apa yang terjadi, orang tidak dapat belajar apa pun. Meskipun belum ada bukti yang konklusif, penelitian menunjukkan bahwa setelah seseorang belajar sesuatu, mungkin ada jejaknya di suatu tempat dalam bentuk fisik di memori.
- Classical Conditioning
classical conditioning yaitu belajar untuk membuat respons refleks terhadap rangsangan selain rangsangan alami asli yang biasanya menghasilkan respons.
Elemen-elemen Classical Conditioning:
1. Unconditioned Stimulus (UCS).
Stimulus tak terkondisi adalah suatu rangsangan yang terjadi secara alami dan menyebabkan respons yang tidak disengaja dan tidak dipelajari.
2. Unconditioned Response (UCR)
Unconditioned response adalah respons yang tidak dipelajari yang terjadi secara alami sebagai reaksi terhadap unconditioned stimulus.
3. Conditioned Stimulus (CS)
Stimulus netral adalah stimulus yang pada awalnya tidak menghasilkan respon spesifik pada organisme, diluar pemusatan perhatian. Dalam eksperimen Pavlov, dering bel adalah contoh stimulus netral. Stimulus terkondisi atau conditioned stimulus adalah stimulus yang sebelumnya netral yang kemudian setelah dikaitkan dengan stimulus tidak terkondisi, akhirnya memicu respon terkondisi.
4. Conditioned Response (CR)
Respons terkondisi adalah respons yang dipelajari terhadap stimulus yang sebelumnya netral.
Stimulus Generalization and Discrimination
Generalisasi stimulus adalah kecenderungan untuk merespons stimulus yang mirip dengan stimulus asli yang dikondisikan. Contohnya adalah ketika seekor anjing yang telah dilatih untuk merespons peluit, merespons dengan cara yang sama ketika mendengar suara yang mirip dengan peluit. Stimulus discrimination adalah kecenderungan untuk merespon dengan cara yang berbeda pada dua atau lebih stimulus yang serupa.
Extinction and Spontaneous Recovery
Punah (extinction) adalah hilangnya atau melemahnya respons terkondisi yang telah dipelajari. Proses ini terjadi ketika stimulus terkondisi tidak lagi dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi. Contohnya, anjing yang dikondisikan untuk mengeluarkan air liur saat mendengar bel akan berhenti mengeluarkan air liur jika bel terus diputar tanpa memberikan makanan. Spontaneous recovery adalah munculnya kembali respons yang telah dipelajari setelah terjadinya extinction.
Higher-Order Conditioning
Terjadi ketika rangsangan terkondisikan yang kuat dipasangkan dengan suatu rangsangan netral, menyebabkan rangsangan netral tersebut menjadi rangsangan terkondisikan kedua.
- Operant Conditioning
1. Thorndike (1874–1949)
Thorndike mengembangkan hukum efek (law of effect): Jika suatu tindakan diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan, cenderung diulang. Jika suatu tindakan diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan, cenderung tidak diulang (Thorndike, 1911). Ini adalah prinsip dasar di balik pembelajaran perilaku sukarela. Dalam kasus kucing di dalam kotak, menekan tuas diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan (keluar dan diberi makan), sehingga menekan tuas menjadi respons yang diulang.
2. B. F. Skinner (1904–1990)
Perilaku sukarela, bagi Skinner, adalah perilaku operan dan pembelajaran perilaku tersebut disebut operant conditioning (pengkondisian operan). Law of Operant Conditining yaitu jika timbulnya perilaku di iringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
3. Primary and Secondary Reinforcers
Reinforcement adalah peristiwa atau rangsangan apa pun, yang ketika mengikuti suatu respons, meningkatkan meningkatkan probabilitas bahwa respons tersebut akan terjadi lagi. Primary reinforcer adalah penguat yang secara alami memperkuat karena memenuhi kebutuhan biologis dasar, seperti lapar, haus, atau sentuhan. Secondary reinforcer adalah stimulus yang memperkuat perilaku setelah dikaitkan dengan reinforcer primer, contohnya seperti pujian, token, atau bintang emas.
4. Punishment
Punishment (hukuman) adalah kebalikan dari penguatan. Hukuman adalah kejadian atau stimulus yang ketika mengikuti sebuah respons menyebabkan respons tersebut kecil kemungkinannya untuk terjadi lagi. Punishment by application terjadi ketika sesuatu yang tidak menyenangkan (seperti tamparan, atau stimulus tidak menyenangkan lainnya) ditambahkan ke dalam situasi atau diterapkan. Punishment by removal yaitu perilaku dihukum dengan menghilangkan sesuatu yang menyenangkan atau diinginkan setelah perilaku tersebut terjadi.
- Teori Cognitive Learning
Teori pembelajaran kognitif menyatakan bahwa pembelajaran memerlukan kognisi, atau pengaruh proses berpikir organisme. Tolman menemukan bahwa tikus yang dibiarkan berkeliaran di dalam lorong labirin tetapi tidak diperkuat masih menunjukkan bukti telah mempelajari labirin begitu penguatan menjadi mungkin. Dia menyebut ini pembelajaran tersembunyi (latent learning), sebuah bentuk pembelajaran kognitif.
- Observational Learning
Pembelajaran observasional adalah pembelajaran perilaku baru dengan mengamati tindakan model (orang lain yang melakukan perilaku tersebut).
The Four Elements of Observational Learning
1. Attention
untuk mempelajari sesuatu melalui observasi, pelajar harus terlebih dahulu memperhatikan modelnya.
2. Memory
Pelajar juga harus dapat mempertahankan ingatan tentang apa yang telah dilakukan, seperti seperti mengingat langkah-langkah dalam menyiapkan hidangan yang pertama kali dilihat di acara memasak.
3. Imitation
Peserta didik harus mampu mereproduksi, atau meniru, tindakan model.
4. Desire
Terakhir, pelajar harus memiliki keinginan atau motivasi untuk melakukan tindakan.
Referensi:
Ciccarelli, Saundra, K.; White, J. Noland. 2017. Psychology 5th Ed. Pearson Education. New Jersey
Komentar
Posting Komentar