GESTALT DAN PSIKOLOGI KOGNITIF



Nama : Nuruliza Ferdina

Nim   : 2310322011

Kelas : Psikologi B


A. Pencetus Psikologi Gestalt 

Psikologi Gestalt pertama kali muncul di Jerman. Gestalt adalah kata yang berasal dari Jerman yang berarti ‘bentuk’ atau ‘konfigurasi’, yang mengarah pada pendekatan yang diambil oleh Max Wertheimer dan rekannya Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler, yang semuanya akhirnya berpindah ke Amerika Serikat. Fokus utama dari psikologi Gestalt adalah persepsi, dan pengalaman persepsi dianggap bergantung pada pola yang dibentuk oleh rangsangan pada organisasi pengalaman. 

Max Wertheimer (1880-1943)

Penciptaan psikologi Gestalt dimulai ketika Wertheimer mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1912 yang berjudul "Experimental Studies of the Perception of Movement" di mana dia menggambarkan fenomena ilusi optik yang kemudian dikenal sebagai "fenomena phi." Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia cenderung melihat gerakan dalam suatu rangkaian gambar meskipun tidak ada gerakan fisik yang terjadi. 

Wolfgang Köhler (1887-1967)

Wolfgang Köhler adalah seorang psikolog Jerman yang melakukan penelitian dengan simpanse. Penelitiannya menunjukkan bahwa hewan juga bisa menggunakan insight atau pemahaman mendalam untuk memecahkan masalah, bukan hanya manusia. Insight merujuk pada pemahaman mendalam yang mendadak dan memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah secara efisien dan efektif.

Kurt Koffka (1886-1941)

Kurt Koffka berkontribusi pada pemahaman struktur keseluruhan dalam pengalaman manusia dan konsep yang mendasarinya. Koffka juga mengemukakan gagasan tentang "isomorfisme psikofisik," yang menghubungkan struktur pengalaman mental dengan struktur fisik dalam otak atau dunia luar. 


B. Perceptual Constancies dan Gestalten

Ketetapan perseptual (Perceptual Contances) adalah kecenderungan sistem visual untuk mempertahankan karakteristik fisik suatu objek yang terlihat, meskipun rangsangan yang diterima indra sangat bervariasi. Terdapat beberapa ketetapan sebagai berikut :

a) Ketetapan Ukuran (Size) : Kecenderungan merpersepsi suatu benda sebagai ukuran yang tetap, meskipun ukuran dalam sensor stimulus (retina) yang dihasilkan berubah.

b) Ketetapan Bentuk (Shape) : Kecenderungan untuk menafsirkan bentuk suatu benda sebagai sesuatu yang konstan.

c) Ketetapan Kecerahan (Brightness) : Suatu benda memiliki kecerahan yang tetap meskipun jumlah cahaya yang dipantulkan berubah-ubah.


Adapun prinsip-prinsip dari gestalt (gestalt principles perception) yaitu :

a) Figure-ground : Sebuah prinsip yang merujuk pada kemampuan untuk memfilter informasi visual, sehingga dapat fokus pada suatu objek dan mengabaikan objek lain di sekitarnya.

b) Kedekatan (proximity) : Objek-objek yang diletakkan berdekatan satu sama lain merupakan bagian dari pengelompokan yang sama.

c) Kemiripan (similarity) : Objek-objek dengan bentuk yang serupa akan dipandang sebagai satu kesatuan.

d) Penyimpulan (closure) : Ketika manusia melihat suatu pola dengan bagian tertentu yang hilang, maka otak akan cenderung mengisi kekosongan tersebut dengan mengimajinasikan gambar yang semestinya.

e) Keberlanjutan (continuity) : Elemen-elemen yang disusun pada garis lurus atau melengkung dianggap memiliki hubungan antara satu dan lainnya. Berbanding terbalik dengan elemen yang tidak berada dalam jalur atau lengkungan tersebut.

f) Area yang sama (common region) : Elemen-elemen yang dikelilingi oleh batasan yang jelas, dipandang sebagai satu kesatuan. Sementara elemen yang berada di luarnya dipandang sebagai bagian lain dari kelompok itu.


C. Subjective dan Objective Reality

Pada dasarnya otak bekerja pada informasi sensorik dan mengaturnya dalam konfigurasi tertentu. Oleh karena itu apa yang kita sadari dan apa yang kita lakukan pada saat tertentu lebih mengarah pada produk otak daripada produk fisik. Koffka menggunakan fakta ini untuk membedakan antara lingkungan geografis dan prilaku. Baginya lingkungan geografis adalah lingkungan fisik, sedangkan lingkungan prilaku adalah interpretasi subjektif kita terhadap lingkungan geografi. Berdasarkan pernyataan koffka, kita dapat menyatakan bahwa lingkungan geografis adalah realitas objektif dan lingkungan prilaku adalah realitas subjektif. Hal ini karena realitas objektif adalah suatu realitas yang benar-benar terjadi, sedangkan realitas subjektif adalah hal-hal yang ada berdasarkan interpretasi dari manusia sendiri yang tidak semuanya bisa dianggap sebagai kebenaran. Contoh kasusnya sebagai berikut:

Pada awal tahun 2000 an ada sebuah kasus kematian seseorang yang terjebak dalam sebuah mesin pendingin. Pada saat otopsi mayat, tim forensik mengatakan bahwa orang tersebut meninggal karena kedinginan. Namun, setelah tim forensik memeriksa mesin pendingin tempat dimana orang itu terjebak, polisi mendapati bahwa mesin pendingin itu ternyata sudah rusak dan tidak mungkin bisa digunakan lagi.

Dari kasus tadi kita dapat menyimpulkan bahwa kematian korban bukan karena kedinginan, namun disebabkan oleh interpretasi subjektif dari korban yang berpikir bahwa ia sedang terjebak dalam kulkas yang dingin. Hal inilah yang disebut sebagai realitas subjektif dan fakta bahwa mesin pendingin itu rusak disebut sebagai realitas objektif


D. Penjelasan Gestalt Tentang Pembelajaran Teori Lewin

Kurt Lewin adalah salah satu pengembang teori gestalt yang kerja sama dengan Wertheimer dan Koffka dan Kohler. Karyanya berisi tentang penerapan psinsip gestalt pada bidang motivasi,kepribadian dan dinamika kelompok. Teori gestatl yang berhasil di kembangkan oleh Lewin yaitu :

a) Field Theory (teori medan)

Dapat dikenal juga sebagai Life Space. Teori ini berisi bagaimana lingkungan berpengaruh pada perilaku individu yang ada di dalamnya. Teori ini mirip dengan teori psikologi gestalt yang memandang bahwa setiap eksitensi bagian bagian atau unsur unsur saling berhubungan satu sama lain. Seperti kita melihat dinding retak di rumah rusak, kita tidak melihatnya sebagai batu bata ataupun semen, tetapi dinding. Dan begitu pula dengan perilaku individu, kita tidak bisa melihatnya satu persatu. Contohnya seorang anak yang kasar yang tinggal di lingkungan yang keras.

b) Change Theory (teori Perubahan) Motivation

Lewis percaya bahwa kebutuhan biologis dan psikologis menciptakan ketegangan di ruang kehidupan. Dan satu satunya cara untuk mengurangi ketegangan itu dengan pemuasan kebutuhan. Adalah model perubahan perencanaan 3 langkah yaitu :

1) Unfreeze adalah mencari waktu untuk berubah

2) Moving adalah tahap berubah dan mengurangi faktor pengganggu

3) Refreeze adalah tahap memutuskan suatu yang harus dipertahankan atau dibuang

c) Group Dynamics (dinamika kelompok)

Adalah Perluasan Prinsip yang dibuat Lewin tentang studi perilaku kelompok. Lewis percaya bahwa Kepemimpinan kelompok mempengaruhi teori gestalt.


E. Perkembangan Psikologi Kognitif

Kognitif berasal dari kata cognitare yang berarti berpikir. Kognitif berhubungan dengan kognisi yang berarti proses pemerolehan, penafsiran, dan pengenalan ilmu pengetahuan. Psikologi kognitif merupakan psikologi yang berkaitan dengan proses mental manusia yang dilandasi oleh otak manusia. psikologi kognitif adalah studi tentang kognisi dan komponennya dalam memperoleh informasi

Sejarah Psikologi Kognitif :

Berawal dari plato dan aristoteles memperdebatkan bagaimana cara manusia memahami pengetahuan. Lalu pada abad ke-19, Wilhelm Wundt mulai mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi yang berfokus pada proses berpikir, tetapi aliran fungsionalisme berisi bahwa bahwa penting bagi manusia untuk tahu apa dan mengapa mereka melakukan sesuatu. William James (1842-1910) memberikan gagasan tentang atensi, kesadaran serta persepsi lalu muncul aliran assosiasi (Edward Lee Thorndike, 1874-1949) diikuti dengan aliran behaviorisme Pendekatan ini dibuat oleh B.F. Skinner (1904-1990) yang berkata bahwa semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa dan penyelesaian masalah bisa dijelaskan dengan pemberian stimulus dan apresiasi berupa hadiah dan hukuman.Namun behaviorisme belum dapat menjawab alasan perilaku manusia yang berbeda beda. Kemudian, Edward Tolman bereksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam maze, percobaan ini membuktikan terdapat peta dalam kognisi si tikus. Yang yang membuktikan bahwa perilaku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu Tolman dijuluki sebagai Bapak Psikologi Kognitif dari sekitar 1930 hingga sekitar tahun 1950 ketika aliran behaviorisme radikal sangat berpengaruh,yang mengakibatkan kekecewaan ahli psikologi yang ada di amerika serikat karena banyaknya pandangan behaviorisme yang mendominasi di amerika serikat, sehingga membuat kesulitan untuk menjelaskan perilaku manusia yang kompleks hanya dengan mengandalkan teori belajar seperti stimulus dan yang lainnya. 

Para ahli bahasa pun menolak pandangan behaviorisme dan ahli bahasa Comsky lebih menekankan proses mental yang penting dan sifat bawaan dalam penguasaan bahasa. penelitian tentang memori mulai berkembang pada akhir tahun 50-an. Jean Piagget mencetuskan satu teori psikologi baru yang menekankan tentang bagaimana anak memahami suatu konsep, memproses informasi. kemunculan komputer membuat psikologi kognitif semakin berkembang pesat.


Perkembangan Psikologi Kognitif :

a) Sensorik motorik. Terjadi pada bayi baru lahir sampai berusia 2 tahun, dimana bayi mulai mengembangkan pemahaman bahwa ia telah terpisah dari dunia luar

b) Praoperasional. Terjadi pada rentang usia 2-7 tahun, pada masa ini anak mulai belajar menggunakan bahasa dan menggambarkan objek sesuai imajinasinya. Pikirannya masih egois dan mulai mengurutkan objek berdasarkan karakternya 

c) Operasional Kongkret. terjadi pada anak yang berusia 7-12 tahun, anak mulai berpikir kritis tentang suatu objek dan suatu perisiwa

d) Operasional formal, terjadi pada anak yang berusia 12 tahun ke atas. Pada masa ini anak sudah mampu untuk berpikir logis.


Referensi:

1. Hergenhahn, B.R. 2009. An Introduction to the History of Psychology 6th Edition. Wadsworth: USA

2. Atkinson & Hilgard. 2009. Introduction to Psychology 15th Edition. Cengage learning EMEA: UK

Komentar